Farid Jatmika Blog

Selasa, 17 Mei 2011

Bila Anak Dilanda Stress

                 Anak-anak dapat pula mengalami stress dan bila tidak dapat diatasi dengan baik dapat menyebabkan penyakit secara fisik, emosi maupun mental. Maka dari itu anda sebagai orang tua harus mengetahui gejala-gejala stress pada anak.
Penyebab Stress Anak
         Stress pada anak dapat terjadi pada berbagai usia,bahkan sejak usia dini,sejak dalam kandungan. Bila ibu yang mengandung mengalami stress,janin akan merasakannya. Detak jantung janin menjadi tidak teratur,sehingga persediaan oksigen dan sari makanan berkurang. Seiiring pertambahan usia terutama saat masa remaja,berbagai penyebab dapat memicu stress pada anak,diantaranya adalah:


Makanan
      Kurangnya kandungan gizi pada makanan dapat menyebabkan pertumbuhan anak tidak optimal dan suplai gizi yang diperlukan tubuh tidak tercukupi sehingga konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan,karena makanan tersebut memilki kandungan gula yang berlebih dan minim gizi untuk tubuh.

Kurang Tidur
      Terlalu banyak bermain atau menonton televisi membuat anak kekurangan jam tidurnya. Umtuk anak yang telah bersekolah,banyaknya tugas dari sekolah,kegiatan ekstra atau kursus yang berlebihan membuat anak kekurangan waktu dan harus menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugasnya sehingga jam tidur berkurang.Kurang tidur dapat menyebabkan emosi dan pikiran anak menjadi tidak stabil dan rentan mengalami stress.

Lingkungan Keluarga
      Pertengkaran orang tua atau perceraian dapat menyebabkan ketakutan pada anak. Hali ini wajar,karena seorang anak sangat mendambakan kasih sayang orang di sekelilingnya,ter-  utama orang tuanya untuk membuatnya merasa aman dan terlindungi.

Pola Asuh Orang Tua
     Secara umum,pola asuh orang tua terdiri dari 3 macam. Pertama, authoritarian dimana orang tua bersikap otoriter,tidak memberi anak kebebasan dan memaksa anak agar meme 
nuhi tuntutan orang tua bahkan menganiaya anaknya. Kedua, permissive yaitu orang tua sangat membebaskan anaknya walaupun seorang anak belum dapat membuat keputusan dengan tepat dan membiarkan kesalahan anak. Ketiga, authoritative yaitu orang tua menentukan dengan jelas konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil,mereka tidak mengekang anak secara berlebihan juga tidak membebaskannya,tetapi terus memberi perhatian pada anak dan berusaha membentuk anak yang mandiri. Pola authoritative ini yang paling baik untuk membentuk kepribadian anak. Stress dapat terjadi pada anak apabila dia merasa tidak dapat memenuhi tuntutan orang tuanya ataupun karena dia harus mengalami konsekuensi buruk akibat kesalahan keputusan yang diambilnya.

Tekanan Dari Teman
      Dalam pergaulannya,seorang anak tidak ingin berbeda dari anak-anak lain dari kelompoknya. Perbedaan seorang anak,mungkin karena fisik atau sifatnnya dapat memancing ejekan dari teman-temannya. Ini pula yang dapat menyebabkan seorang anak merasa stress karena merasa tidak dapat diterima oleh teman-temannya.

Kematian Orang Tua
      Anak akan  merasa bersalah. Anak memandang bahwa orang tua meninggal karena kesalahannya yang sering membuat orang tuanya marah.

Perceraian
      Anak merasa ditelantarkan. Logika seorang anak mengatakan bahwa jika orang tua dapat berhenti mengasihi satu sama lain,mereka pun dapat berhenti mengasihi dia.

Pertengkaran Orang Tua
      Anak ketakutan saat melihat orang tua bertengkar. Pertengkaran orang tua dapat menimbulkan stress berat sehingga mengakibatkan muntah-muntah, tanda-tanda ketegangan pada wajah, kerontokan rambut, naik atau turunnya berat badan, dan bahkan timbul bisul.

Terlalu Banyak Tuntutan
     Karena ditekan untuk menjadi yang terbaik di sekolah, di rumah, dan bahkan sewaktu bermain, sang anak tidak pernah menang dan perlombaan tidak pernah berakhir.

Ada Adik Baru
    Karena anak harus berbagi perhatian dan kasih sayang orang tuanya, ia mungkin merasa telah kehilangan orang tua sebaliknya daripada mendapatkan adik.

Kesalahan
   Anak memandang kesalahan seperti penghinaan. Karena memilki citra diri yang labil, anak-anak cenderung memandang segala sesuatu jauh melampaui porsinya. Ia mendapati bahwa penghinaan adalah salah satu penyebab umum bunuh diri di kalangan anak-anak.

Cacat
   Seorang anak yang cacat fisik atau mental mungkin harus menanggung ejekan dan ketidaksabaran guru dan anggota keluarga yang menyatakan kekecewaan atas apa yang sama sekali di luar kesanggupannya. Hal ini akan menyebabkan frustasi pada anak.

         Seorang anak yang stress dapat diindentifikasi dengan memperhatikan tingkah lakunya. Reaksi-reaksi psikosomatik, termasuk problem pencernaan, sakit kepala, kelelahan, gangguan tidur, dan masalah sewaktu buang air, mungkin merupakan tanda-tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Tanda lainnya seperti sering menangis, senang menyendiri, rewel, tidak mau berangkat ke sekolah atau membuat kenakalan di sekolah atau di lingkungan tempatnya dia bermain, penurunan nilai sekolah. Bahkan stress juga dapat menyebabkan penyakit fisik pada anak, misalnya merasa pusing, mual, diare, kelumpuhan akibat depresi, atau penyakit lainnya.
       Kedekatan orang tua dengan anak akan membantu seorang anak terbuka terhadap orang tua dan leluasa menjadikan orang tua sebagai tempat curhat. Anak dapat menceritakan kejadian yang tidak menyenangkan yang dialaminya saat di sekolah atau di luar rumah. Orang tua,sebagai manusia yang lebih berpengalaman dapat memberikan solusi yang baik untuk anak atau mengambil tindakan yang diperlukan agar kejadian tidak menyenangkan dapat dihindari. Ini sangat baik dibandingkan jika anak mencerikan permasalahannya kepada teman sebaya atau orang lain yang tidak tepat yang dapat memberikan saran yang membuatnya semakin terpuruk.
      Hubungan ayah ibu yang harmonis, kedekatan dengan kakak adik dan anggota keluarga lain membuat anak merasa nyaman dan betah di rumah, membantunya terhindar dari pergaulan buruk yang dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat membuat anak stres. Selain itu, dengan keluarga harmonis dapat menghindari terjadinya pertengkaran bahkan perceraian yang akan mengganggu kestabilan emosi anak.
      Perhatian dan kasih sayang orang tua berperan penting bagi pengendalian emosi anak. Maka dari itu latih dan asuh anak anda agar dia dapat menikmati hari-harinya dengan ceria.
         

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda